Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu dengan individu lainnya atau  dengan kelompok orang. Seorang komunikator yang efektif akan mencoba secara jelas dan akurat mengirimkan pesan berupa pikiran, perhatian, dan tujuan kepada penerima pesan melalui sebuah proses. Komunikasi dapat dikatakan berhasil manakala pengirim pesan dan penerima pesan memahami informasi yang sama. 


Sehubungan dengan konteksnya, komunikasi juga  melibatkan berbagai pilihan, merefleksikan nilai-nilai, dan memiliki konsekuensi. Ketiga elemen kunci komunikasi tersebut membentuk dasar-dasar bagi etika komunikasi (Makau, 2009 : 435).

Agar tercipta komunikasi yang lebih baik, maka dibutuhkan pemahaman mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan komunikasi. Beberapa perusahaan yang memiliki tujuan bertanggung jawab secara sosial dan etika memerlukan sebuah prioritas etika komunikasi baik komunikasi di dalam perusahaan maupun ketika berinteraksi  dengan publik.  Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh S. Alejo (2008) bahwa komunikasi bisnis merupakan landasan utama bagi berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan, baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Karena secara teori, banyak konsumen yang lebih tertarik untuk melakukan bisnis dengan perusahaan yang mereka percayai secara etis dimana etika bisnis tersebut memberikan keuntungan tersendiri dalam pasar.

Komunikasi dalam suatu organisasi atau dunia bisnis bukanlah sebuah tugas yang mudah. Dibutuhkan suatu keterampilan berkomunikasi agar tercipta komunikasi yang efektif dalam lingkungan bisnis. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam organisasi atau dunia bisnis selalu terjadi yang namanya konflik yang disebabkan oleh hambatan komunikasi bisnis. Konflik merupakan bagian dari kehidupan organisasi atau dunia bisnis, baik konflik yang bersifat destruktif maupun produktif. Konflik yang terjadi dalam organisasi atau dunia bisnis dapat merusak hubungan kerja atau menciptakan bibit-bibit yang dibutuhkan bagi perubahan dan perkembangan organisasi atau dunia bisnis. 

Pengertian


Komunikasi bisnis terjadi ketika sebuah pesan dikirimkan atau diterima antara organisasi atau perusahaan dengan karyawan yang ada di dalamnya Komunikasi bisnis juga terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak luar, misalnya para pemangku kepentingan atau pun konsumen. Adalah penting bagi organisasi atau perusahaan untuk memastikan apakah pesan yang mereka sampaikan dan diterima merujuk pada norma-norma etika dalam rangka menjamin terciptanya efektivitas komunikasi.

Komunikasi Diagonal

Menurut G. Cheney, M. Kent, dan M. Debashish (2011) komunikasi bisnis yang etis sangat penting dalam tiga perspektif utama yaitu bisnis dengan publik, bisnis dengan karyawan, dan bisnis dengan bisnis.

Komunikasi bisnis dengan bisnis dalam artian komunikasi antara sebuah perusahaan bisnis dan distributor serta penyuplai.

Komunikasi bisnis dengan karyawan berarti komunikasi yang memainkan peran dalam tingkat organisasi dan bagaimana kalangan manajemen atas mengirimkan pesan-pesan bisnis seperti kebijakan kepada karyawan

Komunikasi bisnis dengan public memainkan sebuah peran instrumental dalam mengembangkan citra sebuah organisasi. Karena itu, sangat tidak bisa disangkal bahwa pengelolaan standar etika yang tinggi selama komunikasi bisnis adalah sebuah faktor sukses bagi beberapa bisnis.

Pengertian Etika di dalam Komunikasi Bisnis

Etika telah menjadi sebuah kata yang sangat penting dalam dunia perusahaan karena semakin berkembangnya globalisasi dan komunikasi. Terminologi etika berasal dari bahasa Yunani yang mengacu pada karakter atau kebiasaan atau perilaku yang dapat diterima.

Menurut Oxford Dictionary, yang dimaksud dengan etika adalah sebuah prinsip moral yang mengarahkan perilaku seseorang atau bagaimana sebuah kegiatan diterima. Dengan kata lain, etika merupakan salah satu cabang dari pengetahuan yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip moral.

Etika merupakan sekumpulan prinsip-prinsip atau standar etik yang mengarahkan perilaku individu atau organisasi. Dengan menggunakan standar etika, seorang individu atau sebuah organisasi mengatur perilaku mereka untuk membedakan antara apa yang benar atau apa yang salah yang dirasakan oleh orang lain.

Menurut K.D. Parzhigar dan R. Parzhigar (2006) yang dimaksud dengan etika adalah analisis kritis nilai-nilai budaya untuk menentukan validitas kebenaran dan kesalahan dalam terminologi dua kriteria utama yaitu kebenaran dan keadilan. Etika menentukan hubungan seorang individu terhadap masyarakat, alam, dan Tuhan. Bagaimana orang membuat keputusan yang etis? Mereka dipengaruhi oleh bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan kebaikan dan/atau kesempurnaan.

Menurut Josina M. Makau (2009), etika adalah sebuah studi tentang nilai-nilai, apa yang lebih penting dan apa yang kurang penting, tentang apa yang “baik”, serta panduan perilaku dan norma-norma. Lebih lanjut Makau menyatakan bahwa etika menyediakan kerangka kerja serta alat untuk mengenali berbagai macam pilihan yang tersedia dan untuk membedakan antara satu atau kurang penilaian secara moral dalam berbagai situasi yang diberikan.

Etika Bisnis di dalam Komunikasi

Etika bisnis dapat didefiniskan  sebagai prinsip-prinsip kode tertulis maupun tidak tertulis dan nilai-nilai yang membuat keputusan serta tindakan dalam sebuah perusahaan. Etika bisnis telah menjadi topik hangat diskusi sejak dimulainya abad 21. Beberapa diskusi etika bisnis merujuk pada perilaku etika bisnis dan prakteknya dalam pasar. Namun diskusi tentang etika dan bukan etika perilaku bisnis adalah setua pasar itu sendiri.

Setiap organisasi bisnis harus menekankan pentingnya etika komunikasi bisnis di setiap tingkatan organisasi termasuk didalamnya adalah komunikasi antara karyawan atau antara organisasi dengan entitas luar. Terdapat beberapa hal terkait dengan isu-isu etika utama yang harus dipertimbangkan oleh organisasi bisnis, yaitu kejujuran, keadilan, kepekaan, dan rasa hormat.


Sementara itu, menurut J.O Cherrington dan D.J Cherrington (1992) menemukan bahwa sebagian besar organisasi menghadapi berbagai isu etika sebagai berikut :

- Mengambil hal-hal yang bukan milik sendiri atau mencuri.

- Mengatakan hal-hal yang tidak sesuai kenyataan atau berbohong.

- Kesan yang salah.

- Konflik kepentingan dan pengaruh membeli.

- Menyembunyikan informasi.

- Bertindak tidak adil.

- Dekadensi pribadi.

- Pelecehan interpersonal.

- Pelecehan organisasi.

- Aturan kekerasan.

- Asesori bagi tindakan tidak etis.

- Keseimbangan moral.

- Karakteristik

Beberapa karakteristik penting dari etika komunikasi yang juga dipakai saat bisnis adalah sebagai berikut  (Kumar, 2014 : 283 – 284) :

> Memahami apa yang dimaksud tanpa menyerang orang lain

> Mengelola hubungan dengan khalayak

> Menyajikan informasi kepada khalayak tanpa menguranginya atau menahan informasi penting

> Memahami bahwa etika berkaitan dengan nilai-nilai dan mungkin dapat berbda bagi khlayak

> Memastikan bahwa seluruh informasi adalah akurat dan dapat dijangkau

Setiap keputusan komunikasi memiliki dimensi etis baik diakui ataupun tidak. Dimulai sejak seorang individu bergabung dengan sebuah organisasi hingga pensiun, ia menemui berbagai macam kejadian yang mengiringi perjalanan karirnya dimana komunikasi memiliki dimensi etis yang menyertainya. Menurut Kumar (2014), terdapat beberapa dasar asumsi yang membentuk etika komunikasi, yaitu :

Melihat dahulu sebelum memutuskan

Etika komunikasi tidak dapat dihindari karena melibatkan motif dan dampak

Etika seringkali dilihat sebagai hal yang tidak ada hubungannya dengan tujuan bisnis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etika Organisasi

Berbagai faktor memberikan dampak serta pengaruh bagi keputusan etis yang dibuat oleh karyawan atau manajer diantaranya adalah (Kumar, 2014 : 286) sebagai berikut :

- Budaya perusahaan.

- Keberadaan dan aplikasi atau penerapan dari kode etik tertulis.

- Kebijakan dan aturan formal dan informal.

- Norma-norma bagi perilaku yang dapat diterima.

- Sistem reward dalam keuangan.

- Sistem bagi pencapaian kinerja.

- Sikap perusahaan terhadap karyawan.

- Tata cara perekrutan karyawan untuk kepentingan promosi.

- Praktek kontrak kerja.

- Penerapan perilaku hukum.

- Derajat profesionalisme.

- Proses pengambilan keputusan perusahaan.

- Perilaku dan sikap pimpinan organisasi.

Cakupan Etika Komunikasi

Menurut Kumar (2014), perlakuan etis terhadap subyek membutuhkan waktu, pikiran, dan persiapan. Sebagai seorang manajer, adalah penting bagi kita untuk tetap fokus pada etika komunikasi dalam ruang lingkup :

Pesan-pesan tertulis dan verbal

Pesan-pesan yang disampaikan oleh organisasi bisnis baik tertulis maupun verbal, menggambarkan tidak hanya pesan yang diniatkan namun juga pesan mengenai nilai-nilai dan integritas. Untuk mengevaluasi tujuan dan motif-motif di setiap situasi, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah tujuan pesan, metode penelitian, pemilihan materi, pengembangan gagasan, penggunaan bahasa, konteks etika, dan analisis diri.

Pesan-pesan lintas budaya

Dalam kaitannya dengan komunikasi bisnis lintas budaya, komunikator hendaknya mengantisipasi dan menghindari terjadinya kesalahpahaman sebisa mungkin dan menghindari memperoleh keuntungan dari terjadinya kesalahapahaman. Hal ini dikarenakan karena dalam komunikasi bisnis lintas budaya, organisasi bisnis melakukan kerjasama dengan organisasi bisnis lainnya yang memiliki keberagaman budaya.   Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam etika komunikasi bisnis lintas budaya adalah konteks budaya, kesalahpahaman, bahasa, dan akuntabilitas.

Iklan yang dibuat oleh perusahaan

Iklan merupakan area yang sangat penting bagi perusahaan yang melebarkan sayapnya ke berbagai Negara. Untuk itu, diperlukan rasa sensitivitas terhadap adanya perbedaan yang merupakan salah satu keterampilan manajerial penting yang harus dimiliki.  Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pesan-pesan periklanan adalah bahasa, grafis, kelalaian, kebenaran, dan akuntabilitas.

Fungsi Etika Komunikasi Bisnis

Fungsi utama etika komunikasi bisnis adalah untuk memastikan bahwa pesan-pesan bisnis yang dikirimkan dan diterima adalah pesan-pesan bisnis yang bersifat netral dan tidak menyerang berbagai pihak. Menurut J. Jaska (1996), etika komunikasi bisnis yang efektif memainkan sebuah peran penting dalam menguatkan atau memperkuat budaya organisasi atau perusahaan.

Jika sebuah organisasi atau perusahaan tidak mempertimbangkan berbagai standar etika dalam pengirman dan penerimaan pesan-pesan bisnis, maka akan berdampak pada organisasi atau perusahaan yang bersangkutan misalnya timbulnya budaya perusahaan atau organisasi yang tidak baik yang menghambat produktivitas karyawan, karyawan yang tidak bahagia dan tidak puas, serta citra perusahaan yang buruk di mata publik

Tujuan Etika Komunikasi Bisnis

Etika komunikasi bisnis memiliki tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan penerima tanggap dan emosional dari penerima pesan bisnis seperti pelanggan dan karyawan.  Selain itu, etika komunikasi bisnis memiliki peran penting dalam melindungi, menghargai, dan memelihara citra bisnis yang baik bagi organisasi. Bagi organisasi manapun, komunikasi memiliki tujuan utama untuk memastikan bahwa ada tatanan organisasi dan memastikan bahwa hubungan antara organisasi dan karyawannya harmonis.

Manfaat Mempelajari Etika Komunikasi Bisnis

Mempelajari etika komunikasi bisnis dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah kita menjadi memahami pengertian etika komunikasi bisnis, fungsi etika komunikasi bisnis, tujuan dan peran etika komunikasi bisnis, serta aspek-aspek etika komunikasi lainnya yang terkait dengan organisasi atau bisnis.

Demikianlah uraian singkat tentang etika komunikasi bisnis. Semoga dapat memberikan pengetahuan serta wawasan baru tentang komunikasi bisnis dan etika komunikasi.